Bacalah, Tuhan...

 

sumber: google
Banten, 18 Agustus 2016

Dear Kau,

Aku begitu mencintai ketiadaan, lalu mengapa kau siapkan wujud nyata disampingku. Aku begitu mencintai luka, lalu mengapa kau menjadikannya rasa sakit yang tak berkesudahan. Jika aku berbeda, mengapa kau tempatkan aku diantara orang-orang yang tak sama. 

Mengapa cinta yang sudah kutemukan memadamkan hidup yang kuharap bisa mewujud nyata. Adilkah kau yang meletakkan jiwaku pada tempat yang salah. Kau menuliskan cerita dengan benar, dan aku membacanya dengan salah. Lalu kau mendatangiku dengan sebilah papan di tanganmu, siap untuk menghukumku. Mengapa tak kau benarkan saja fungsi otakku sampai aku mampu mengeja huruf-huruf mu dengan benar. Kau yang menciptakan benar dan salah, namun kau tak menjadikanku mahkluk yang benar. 


Entah bagaimana kau akan menjawabku. Atau satu-satunya yang kau lakukan adalah tetap bisu dan membiarkanku mencari jawabannya sendiri hingga yang kulakukan adalah kesalahan dan kau akan membenarkan tindakan untuk menghukumku. Maafkan aku...


Love,
Dee

Posting Komentar

0 Komentar