Dua Puluh Tiga Hari Semenjak Kepergian


Dua puluh tiga hari semenjak kepergian Emak, hiruk pikuk dirumah memasuki ruang jeda, meski luka belum seutuhnya reda. Semua tangis dan kalimat pedih tak lagi menggaung ditiap sudut rumah yang penuh kenangan ini. Mata-mata yang tadinya sembab mulai bermekaran bak bunga dimusim hujan. Semudah itukah menyembuhkan sebuah kehilangan?

sumber: google
                Dua puluh tiga hari semenjak kepergian emak, meja kursi tak lagi bersemayam ditempat yang sama. “suasana baru”, katanya memecah tanya yang tak kulisankan. Debu-debu berebut meloloskan diri dari balik kursi yang biasanya diduduki Emak kala menunggu senja tenggelam sempurna. Secuil demi secuil kenangan menguap bersama debu yang berlarian melewati celah-celah jendela terbuka. Secepat itukah menghapus sebuah kisah?

                Sebuah kehilangan memang menyakitkan. Namun waktu selalu mampu menimbang seberapa lama ia akan membersamai luka. Kepergian dan kehilangan. Kita semua akan melewati keduanya. Bersabarlah. Jika saat ini kau kehilangan, pasti esok kau akan pergi meninggalkan. Tangisan untukmu takkan abadi. Hidup terus berjalan, meski kau tak mampu kembali.

Dark Room, 17 Juli 2020

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Semoga Allah menempatkan beliau di tempat yang mulia disisi ya. Aamiin

    Mampir dirumah Saya ya www.ayahugiparenting.com

    Di tunggu ya

    BalasHapus